Rabu, 04 Maret 2015

HIPO(LITISI)KRISI.

Langit malam ini biru kehitaman, atau hitam kebiruan? Seperti aku yang tak tahu aku ini putih bergaris hitam, atau hitam bergaris putih.

Seperti aku yang tak tahu apakah orang baik yang berbuat dosa lebih baik dari pendosa yang berbuat baik?

Kenapa kita mengkerdilkan pendosa padahal kita sama? Kenapa juga kita mengagungkan orang baik padahal kita juga?

Kita berkata "Ya" padahal kita "Tidak", kita berkata "Tidak" padahal kita "Tahu".

Hipokrisi, tak ada dalam daftar penyakit paling mematikan, tak ada juga dalam daftar virus melumpuhkan, tapi kenapa begitu memilukan.

Pertiwiku, dibuat menangis olehnya.
Rakyatnya, dibuat  menderita karenanya.

Tangis dan derita terus berulang seperti bumi berputar, terus bersambung seperti sinetron murahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar